Laman

Friday, July 28, 2017

Inilah Keajaiban Sedekah dan Kekuatan dari Do’a yang Menyembuhkan Kanker


Inilah Keajaiban Sedekah dan Kekuatan dari Do’a yang Menyembuhkan Kanker

Hai sobat, Kali ini akan menceritakan tentang keajaiban sedekah yang dialami oleh seorang wanita cantik yang sedang mengidap penyakit. Keajaiban sedekah serta do’a yang bisa menyembuhkan penyakit kanker sekali pun. Sungguh Allah SWT maha besar, berkat keajaiban sedekah dan kekuatan do’a ini, kita bisa hidup dengan bahagia.

Tag : sedekah, tentang sedekah, keajaiban sedekah, cara sedekah, zakat, keajaiban sedekah

Kisah ini dialami oleh seorang wanita yang bernama Maryam. Maryam sedang berjuang hidup untuk melawan penyakit kanker yang ia derita. Ia mengirimkan kisah keajaiban sedekah dan kekuatan do’a nya ke acara keluarga mingguan disebuah stasiun radio swasta di kota ia tingga. Bahkan ketika penyiar tersebut membacakan kisahnya, mereka tak kuasa menahan tangisan mereka.

Maryam merupakan seorang wanita yang sangat cantik dan juga mempesona. Bahkan tidak jarang banyak yang menyebutkan bahwa kecantikannya tersebut adalah tanda kebesaran yang Allah SWT berikan kepadanya. Banyak sekali pria yang mengagumi cantik dan pesona dari Maryam ini. Kemudian kisah keajaiban sedekah dan kekuatan do’a yang maryam tulis pun mulai di bacakan di radio :

“Umurku sekarang 27tahun. Aku hidup dalam keadaan keluarga yang berkecukupan bahkan bisa dibilang berlebihan juga. Aku adalah seorang ibu dari seorang anak cantik bernama Aisyah yang sudah berumur delapan tahun. Dengan topik penyakit kanker yang sedang kalian bicarakan sekarang, izinkan aku menceritakan tentang perjuangan ku melawan penyakit kanker yang melanda ku dahulu. betapa perihnya melawan penyakit tersebut. Bahkan air mata ku pun sering jatuh tak kala aku menahan rasa sakit dan menyadari bahwa betapa lemah nya diri ku ini. Aku bahkan tidak akan melupakan saat – saat dimana aku harus menggunakan obat – obatan kimia serta memikirkan efek – efek yang akan timbul setelah aku mengkonsumsi obat – obatan tersebut. Namun yang ku bisa lakukan dahulu hanya bersabar, meskipun sebenarnya hati ku ini menolak dan merasa sangat teriris – iris ketika aku harus meminum obat – obatan tersebut. Setelah hampir sebulan aku mengkonsumsi obat – obatan tersebut dan melakukan kemoterapi akhirnya rambutku pun mulai jatuh berguguran. Rambutku…. Rambut indahku… Mahkota di kepala yang aku kenakan selama ini, akan kan menghilang untuk selama – lamanya…? Tanyaku didalam hatiku. Penyakit kanker ini, menggugurkan rambutku helai demu helai di depan mata ku.

Keesokan malam nya datanglah putri cantikku Aisyah kepadaku. Ia duduk disampingku sambil membawakan sedikit kue untuk kami makan bersama – sama. Sambil memakan kue yang dibawa oleh Aisyah, kami pun menyaksikan sebuah acara sitkom di sebuah stasiun tv swasta. Setelah acara sitkom tersebut selesai, Aisyah kemudian mematikan tv dan ia pun bertanya kepada ku, “Mamaaaaa… Apakah engkau baik – baik saja?. Setelah pertanyaan it akupun langsung mengatakan kepada Aisyah bahwa keadaanku baik – baik saja. Setelah mendengar bahwa aku baik – baik saja Aisyah kemudian mengusap usap rambutku. Ketika ia usap, ternyata rambutku pun berguguran sedikit demi sedikit di tangannya. Setelah melihat itu Aisyah pun terdiam, aku pun kemudian bertanya kepadanya, “Aisyah putriku yang cantik jelita, menurut mu bagaimana keadaan ku sekarang?” Setelah mendengar pertanyaan ku tersebut Aisyah pun menangis. Setelah menangis, ia pun mengusap air mata di wajahnya menggunakan kedua tangannya dan berkata kepadaku, “Mamaaaaa… rambutmu yang berguguran ini sesungguhnya adalah amalan – amalan baik yang selama ini telah mama berikan kepada kami semuanya”. Aisyah pun mengumpulkan rambutku yang berguguran dan menaruhnya diatas sebuah tisu. Melihat hal tersebut akupun tak kuasa menahan tangisku, akupun langsung memeluk Aisyah. Aku berdoa didalam hatiku kepada Allah untuk menyembuhkan penyakitku dan memanjangkan umurku demi Aisyah. Aku juga berdoa kepada Allah supaya aku tidak meninggal karena penyakitku ini. Aku selalu memohon kekuatan kepada Allah SWT untuk menguatkan aku menghadapi penyakit kanker ku ini.

Keesokan harinya aku meminjam alat cukur kepada suamiku, tanpa menjelaskan untuk apa alat cukur itu aku gunakan, aku pun langsung menyimpan alat cukur tersebut. Saat Aisyah pergi sekolah dan suamiku pergi kerja, aku pun mencukur rambutku sampai habis. Hatiku agak sedikit lega, karena aku tidak harus melihat rambutku yang rontok dikamar mandi, di dapur, di mobil, di ruang tamu, di tempat duduk, dan dimana pun aku berada.

Setelah mencukur habis rambutku, aku pun mengenakan penutup kepada yang biasa ku gunakan dimusim dingin saat aku pergi keluar negri. Namun, ketika Aisyah pulang dan melihat penamilanku ini, ia mengeluhkan penutup kepala yang aku gunakan. Ia mengeluh dan melepaskan penutup kepala yang aku gunakan itu. Ia terkejut dan menangis melihat rambutku yang sudah habis tercukur sambil berkata kepada ku, “Mamaaaa apa yang kau lakukan dengan rambutmu? Mengapa kau melakukan hal ini mama?? Apakah mama lupa, bahwa setiap hari di dalam setiap sujudku aku selalu mendo’akan kesembuhan mama kepada Allah SWT, aku berdo’a kepada Allah agar tidak ada lagi rambut mama yang berguguuran. Mengapa mama melakukan semua ini? Tidakkah mama tau bahwa Allah akan mengambulkan do’aku. Allah akan mendengar doa – doa yang kupanjatkan untuk mama. Allah akan menjawab permintaan ku. Aku selalu berdoa agar kau selalu disehatkan, aku berdoa agar rambutmu tumbuh lebih banyak dari sebelumnya, aku berdo’a agar Allah SWT selalu melimpahkan berkah kepada mama. Mama, sudah lebih dari sebulan ini aku tidak membeli sarapan pagi di kantin dengan uang jajan yang mama dan papa berikan kepadaku. Aku selalu menyedahkan uang yang kalian berikan kepada pembantu – pembantu yang bekerja di sekolah dan aku meminta kepada mereka untuk mendo’akan mama agar kau segera sembuh dari sakitmu. Karena aku pecaya akan keajaiban sedekah itu benar adanya. Mama, tau kah engkau bahwa aku telah meminta kepada sahabatku Nabila supaya ia meminta kepada Neneknya yang baik hati dan sholehah itu agar mendoakan kesembuhan mu… Mama…. Aku cinta kepada Allah SWT, Allah akan menjawab dan mengabulkan permintaan ku. Allah SWT akan segera menyembuhkan mama.”

Mendengar semua hal itu, tak kuasa aku menahan tangisku ini. Semua air mataku jatuh membasahi wajahku. Aku memeluk Aisyah dan berkata kepadanya, “Kau adalah anak yang sangat baik Aisyah, kau begitu baik. Keyakinan mu itu akan kesembuhanku, aku tau pasti akan menjadi kenyataan. Kau begitu kuat, dan kau juga begiuberani Aisyah anakku. Aku begitu bangga kepadamu.”

Setelah itu, putri ku duduk dengan lututnya yang menghadap kiblat lalu mengankat kedua tangannya dan berdoa sambil menangis kepada Allah untu memohon kesembuhanku. Lalu ia melirik pandangannya ke arahku dan berkata kepadaku, “Mama… Hari ini adalah hari jumat, ya jumat berkah. Waktu mustajaab, waktu dimana doa – doa kan dikabulkan. Sekarang aku akan berdoa untuk kesembuhan mama. Aku tau bahwa hari ini adalah waktu mustajaab dari Ustadzah yang mengajar pelajaran agama Islam di sekolahku”. Melihat semua ini sungguh teriris – iris hatiku melihatnya, melihat keberaniannya, kebaikan nya, ketekunannya kepada Allah SWT, kekuatannya, aku tak sanggup menahan air mataku ini. Aku pun berlari ke kamarku dan tidur. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak  kecuali disaat aku mendengar suara Aisyah membacakan ayat kursi serta surat Al-Fatihah. Begitu merdu dan lembut suara Aisyah ketika membacakannya, disitulah aku merasa tentram seakan tak memiliki sakit apapun, serasa jiwaku ini memiliki semangat yang baru kembali. Tak jarang aku pun meminta kepada Aisyah untu membacakan surat – surat dan juga Al-Qur’an ketika aku tidak bisa tidur karena menahan parahnya sakit yang aku derita ini.

Dua minggu kemudian setelah obat yang kugunakan habis, aku pun kembali ke rumah sakit untuk mengecek kesehatan ku kembali. Aku pergi kerumah sakit bersama suamiku yang begitu setia dan menyayangiku dengan setulus dan segenap hatinya. Sesampainya di rumah sakit aku bertemu dengan dokter yang menangani penyakitku ini. Setelah hampir setengah jam ia memeriksa kondisiku, ia memberikan jawaban dan kabar yang sangat mengejutkan megenai penyakitku. Ia tiba – tiba mengatakan kepada ku bahwa aku tidak perlu meminum obat – obatan itu lagi. Ia mengatakan telah terjadi sebuah keajaiban kepada diriku, ia mengatakan bahwa penyakit kanker yang aku derita sudah sembuh. Aku hanya perlu meminum vitamin untuk memulihkan diriku kepada kondisi sehat. Mendengar semua hal ini aku sangat gembira, aku mengingat akan kebesaran Allah, aku juga mengingat doa – doa yang Aisyah panjatkan kepada Allah. Aku menangis sejadi – jadinya karena kabar gembira ini. Namun, pada saat it dokter marah kepada ku karena aku mencukur habis rambut ku ini. Namun, hal itu tidak terlalu aku pedulikan karena aku tahu bahwa rambutku akan tumbuh lagi seiring bertambah sehatnya aku. Aku yakin bahwa beriman kepada Allah akan mendatangkan kesembuhan yang sesungguhnya berada di tangan Allah.

Aku pun segera memberitahukan kabar gembira ini kepada suamiku. Aku memeluknya sambil menangis dan ia pun memelukku. Rasanya ini adalah hari yang paling membahagiakan yang Allah SWT berikan kepada ku. Aku benar – benar merasakan bahagia yang sungguh – sungguh besar yang Allah berikan kepadaku,

Aku pun pulang kerumah bersama suamiku. Sesampainya aku dirumah, aku langsung memeluk Aisyah dan memberitahukan kabar yang sangat menggembirakan ini. Aku tiba dirumah dengan perasaan gembira dan penuh dengan harapan. Mendengar kesembuhanku, Aisyah tersenyum dengan sangat lebar ia sangat bahagia melihat kebahagiaanku dan ia pun berkata kepada ku, “Mama… Sesungguhnya dokter tersebut tidak tau apa – apa tentang semua yang telah terjadi pada diri mama… Hanya Allah SWT yang mengetahui segala – galanya”. Mendengar penjelasan Aisyah aku pun bertanya kepadanya, “Apa yang kau maksudkan itu Aisyah?”. Lalu Aisyah menjawab pertanyaanku, “Mama, pada waktu itu aku mendengar pembicaraan papa melalui telpon dengan sahabatnya om Toni. Papa berkata bahwa semua laba dari usaha yang sedang dijalankan akan papa berikan semuanya ke yayasan sosial serta panti asuhan dan juga kepada orang – orang yang membutuhkan. Papa percaya bahwa keajaiban sedekah itu ada. Papa juga percaya bahwa keajaiban sedekah akan membawa berkah apalagi jika kita memberikan nya dengan ikhlas dan sepenuh hati. Papa bilang kepada om Toni akan hal itu ma. Papah yakin doa dari orang – orang yang akan menyembuhkan mama. Papa yakin mama akan segera sembuh”. Mendengar hal tersebut, aku pun menangis sejadi – jadinya melihat anak dan suamiku yang begitu yakin akan kesembuhanku dan membuat semua ini menjadi kenyataan. Aku sangat bersyukur karena suamiku dan anakku adalah orang – orang yang kuat dan hebat yang Alah berikan kepada ku demi kesembuhan ku.

Dan sekarang setelah dua tahun lamanya, alhamdulillah keadaan kesehatanku semakin baik dari hari ke harinya. Semua ini pertama karena kebesaran dan karunia yang Allah berikan kepadaku. Kemudian ini juga karena kekuatan dari Aisyah dan suamiku yang terus berdoa dan selalu bersedekah demi kesembuhanku. Aisyah selalu mengatakan kepada ku bahwa sesungguhnya kesembuhan dari segala penyakit berada di tangan Allah dan keajaiban sedekah itu benar adanya. Sebagaimana aku juga tidak akan lupa dengan kebaikan dan jasa suamiku yang mulia yang telah bersedekah  secara diam – diam tanpa memberitahukan ku demi kesembuhanku ini.

Aku selalu berdoa kepada Allah agar selalu menyehatkan suamiku juga anakku Aisyah. Tak lupa aku juga selalu berdoa kepada semua yang mengidap enyakit kanker dan penyakit lainnya supaya tetap dikuatkan dan percaya bahwa kesembuhan ada di tangan Allah SWT. Sungguh kami yang merasakan penyakit ini merasakan sakit yang sangat menyakitkan dan sangat merusak tubuh ini, namun kekuatan dan kebesaran dari Allah SWT itu lebih besar dari apapun. Begitu juga akan kesembuhan yang Allah berikan kepadaku.”
Melihat hal yang dilakukan oleh suami dan anakku, aku semakin percaya bahwa keajaiban sedekah dan keajaiban dari doa itu benar adanya. Aku memutuskan untuk selalu bersedekah disetiap laba dari usaha toko yang kami jalankan untuk yayasan sosial dan juga panti asuhan. Sejak kesembuhanku juga aku bisa membaca ayat – ayat Al-Qur’an bersama dengan Aisyah. Aku sangat bahagia karena kebaikan dan kebesaran Allah. Keajaiban sedekah mengingatkan ku dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda :  مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيْهِ أِلّا مَلَكَانِ يَنْزِ لَا نِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطَِ مُنْفِقًا خَلَقًا وَيَقُوْلُ الْا خَرُ اللّهُمَّ أَعْطَِ مُمْسِكًا تَلَفًا (رواه مسلم) , yang artinya bahwa “Tidak ada satupun hari yang di lalui oleh hamba Allah, kecuali ada dua malaikat yang turun kepada nya. Malaikat yang satu berdoa kepada Allah yang bunyinya : Ya Allah berikan lah ganti rugi kepada orang yang telah menafkahkan hartanya pada Jalan-Mu. Sedangkan malaikat yang satunya berdoa kepada Allah yang bunyinya : Ya Allah berikanlah kerusakan atas harta orang – orang yang tidak menafkahkannya” (HR Muslim).

Karena sesungguhnya apabila bersedekah dalam kebaikan maka kita didoakan oleh malaikat agar harta yang sudah kita sedekahkan di ganti oleh Allah SWT. Dan apabila kita pelit untuk bersedekah maka malaikat lainnya akan berdoa kepada Allah supaya harta kita dilenyapkan.

Di dalam hadist lainnya Rasulullah SAW juga bersabda : أِنَّ الصَّدَ قَةَََ لَتُطْفِىءُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ عَنْ مِيْتَةِ السُّوءِ رواه الترمذى))
” Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan mencegah dari proses kematian yang menyengsarakan. ” (HR. Tirmidzi) Menurut At-Tarmizi hadits ini berstatus hasan.

Maka dari itu semoga kita selalu bisa bersedekah dengan ikhlas dan sepenuh hati, juga percaya akan keajaiban sedekah yang kita lakukan. Keajaiban sedekah akan mendekatkan kita dengan Allah begitu juga dengan tujuan – tujuan mulia kita. Keajaiban sedekah akan membawa berkah yang begitu besar dan tak terduga dalam hidup kita.”
sedekah, tentang sedekah, keajaiban sedekah, cara sedekah, zakat

No comments:

Post a Comment